Wednesday, July 5, 2017

Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Keputihan Patologi



BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara obyektif dengan menghubungkan suatu kejadian dari nilai yang bisa diambil dan menyimpulkan secara kuantitatif.
Desain dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu metode penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor – faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).

B.       Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapat atau satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel Independen   : Tingkat pengetahuan menjaga kebersihan
                                           genetalia eksterna.
2. Variabel Dependen      : Kejadian keputihan patologi.

C.      Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan             ( Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel
Definisi Operasional
Hasil Ukur
Alat ukur
Skala Ukur
Independen
Variabel



Pengetahuan tentang kebersihan genetalia
Kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kebersihan genetalia eksterna.
Kategori :
0 = Kurang <56%
1 = cukup 56 – 75%
2 = Baik 76 – 100%

Kuesioner
Ordinal
Dependen
Variabel



Keputihan patologi
Peristiwa keluarnya cairan putih kekuningan, berbau dan gatal yang keluar dari liang vagina yang berlebihan
Kejadian keputihan patologi
0 = Tidak keputihan
1 = keputihan
Kuesioner
Nominal

D.      Populasi dan sampel
1.         Populasi
          Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMA Negeri 1 Bulok Pardasuka tahun 2013 dengan jumlah siswi 185  siswi.
2.         Sampel
          Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana.
              n = N/ 1 + N (d)2
            Keterangan :
            n : jumlah sampel
            N : jumlah populasi
            d : derajat ketetapan (d = 0,05)
           
 Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 126.

Kriteria sampel :
a.    Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2009). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Dengan kriteria sebagai berikut :
1)   Siswi kelas X dan XI di SMA Negeri I Bulok Pardasuka
2)   Bersedia menjadi responden
b.    Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2009). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1)   Bukan siswi kelas X dan XI di SMA Negeri I Bulok Pardasuka
2)   Tidak bersedia menjadi reponden

E.       Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 1 Bulok Pardasuka dan dilaksanakan pada bulan Februari – Juni di SMA Negeri 1 Bulok Pardasuka tahun 2013.

F.       Etika Penelitian
Etika penelitian artinya hak subjek penelitian dan yang lainnya harus dilindungi (Nursalam, 2008). Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi : bebas eksplorasi, kerahasiaan, bebas dari penderita, bebas menolak menjadi responden, dan perlu surat persetujuan (informed consent).
1.      Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan ini akan diberikan kepada setiap responden yang menjadi subjek penelitian dengan memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian serta menjelaskan akibat – akibat yang akan terjadi bila bersedia menjadi subjek penelitian. Apabila responden tidak bersedia maka peneliti wajib menghormati hak – hak pasien tersebut (Nursalam, 2008).
Penelitian yang baik, mempertimbangkan aspek etika dalam pelaksanaannya, dimana perlindungan terhadap subjek penelitian dan menghargai hak – hak subjek merupakan hal yang mutlak dilakukan.
2.      Anonymity (Tanpa Nama)
Anonymity adlah tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan partisipasi mereka dalam suatu objek riset (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini kerahasiaan identitas subjek sangat diutamakan, sehingga peneliti sengaja tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data.
3.      Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul, 2009). Penulis melindungi privasi dan kerahasiaan identitas atau jawaban yang diberikan. Subjek berhak untuk tidak mencantumkan identitasnya dan berhak mengetahui kepada siapa saja data tersebut disebarluaskan.
4.      Respect for justice an inclusiveness (keadilan dan keterbukaan)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan dan kehati – hatian. Untuk itu lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
5.      Balancing harm and benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress maupun kematian subjek (Notoatmodjo, 2010).

G.      Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
1.         Instrumen Penelitian
          Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dlaam suatu penelitian (Abd Nasir, 2007). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang kebersihan genetalia eksterna yang berhubungan dengan kejadian keputihan patologi. Pada bagian ini berisi 15 pertanyaan untuk tingkat pengetahuan tentang menjaga kebersihan genetalia eksterna dan 7 pernyataan untuk kejadian keputihan yang dialami remaja putri. Responden menjawab pertanyaan dengan memilih salah satu alternative jawaban yang dianggap benar.

2.         Metode Pengumpulan Data
          Metode/cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan angket/kuesioner, yaitu variabel dependen : kejadian keputihan patologi serta variabel independen : tingkat pengetahuan menjaga kebersihan genetalia eksterna, yang secara langsung diisi oleh responden. Kemudian peneliti mengumpulkan data yang sudah selesai diisi oleh responden pada hari itu juga (Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui baik tidaknya instrumen yang dibuat maka peneliti akan melakukan uji validitas dan uji realibilitas.

a.       Uji Validitas
Validitas adalah suatu indek yang menunjukkan alat ukur benar – benar apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).
Uji validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment
Keputusan uji dengan melihat :
Bila r hitung ≥ r table maka Ho ditolak, artinya variable valid.
Bila r hitung < r table maka Ho gagal ditolak, artinya variable tidak valid (Notoatmodjo, 2010).
Dilakukan uji validitas di SMA Yasmida Ambarawa dengan jumlah responden 25 siswi, dengan r tabel 0,381. Interprestasinya : bila r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid.

b.         Reliabilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Menurut Arikunto Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan rumus K-R 20.

H.      Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
1.         Metode pengolahan data
Menurut Notoatmodjo, 2010 data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a.       Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir, atau lembar kuesioner apakah jawaban yang ada sudah lengkap, jelas relevan dan konsisten.
b.      Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat saat entry data.
Tingkat pengetahuan
Baik (76 – 100)   = 2
Cukup (56 – 75)  = 1
Kurang (<56)      = 0
Kejadian keputihan patologi :
Yamg tidak mengalami keputihan patologi = 0
Yang mengalami keputihan patologi = 1
c.       Scoring
Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat diberikan skor.
d.      Entering
Merupakan tahap memasukkan data yang telah di editing dan dicoding sesuai dengan hasil ukur.
e.       Cleaning
Tahap pemeriksaan kembali seluruh data yang telah di entry agar dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan pemasukan data.
f.       Tabulating
Yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang diteliti guna memudahkan dalam menganalisis data.

2.         Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       Analisis Univariat
Analisis Univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Analisis umivariat dalam penelitian ini yaitu untuk menghasilkan distribusi atau presentase tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan genetalia dan distribusi atau presentase keputihan patologi.
b.      Analisis Bivariat
Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat dapat dilakukan dengan uji statistik chi-square .  Dengan batasan α (alpha) = 5% dan dengan tingkat kepercayaan 95%.
1)      p value ≤ 0,05 H0 ditolak dan Ha diterima, maka hubungan kedua variabel signifikan.
2)      p value > 0,05 H0 diterima dan Ha ditolak, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan (Hastono,`2007).
Analisis bivariat dalam penelitian ini yaitu menghubungkan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menjaga kebersihan genetalia eksterna dengan kejadian keputihan patologi.

I.         Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian ini mengikuti alur sebagaimana yang telah ditetapkan oleh institusi Stikes Muhammadiyah Pringsewu dan SMA Negeri 1 Bulok Pardasuka yaitu :
1.      Pengajuan judul kepada pembimbing
2.      Survey pendahuluan dan penyusunan proposal penelitian
3.      Pengajuan surat permohonan penelitian
4.      Pelaksanaan penelitian
5.      Pengolahan dan analisa data 
6.   Penyusunan laporan hasil.

No comments:

Post a Comment